Monday, January 20, 2014

ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif




Pemberian ASI (Air Susu Ibu) saat ini masih kurang populer dimasyarakat. Dari pengamatan dilingkungan tempat tinggal saya masih sangat rendah pemahaman ibu-ibu maupun calon ibu mengenai manfaat dari pemberian ASI secara eksklusif. Padahal sudah sangat jelas ASI lebih baik dan sehat dibandingkan susu formula yang beredar di pasaran. Pemberian ASI secara eksklusif penting dilakukan, mengingat manfaat yang akan diperoleh si bayi. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) hal ini untuk menghindari alergi dan menjamin kesehatan bayi secara optimal. Pemerintah sudah memberikan perhatian mengenai hal ini dengan dikeluarkannya PP Nomor 33 Tahun 2012 mengenai pemberian ASI secara eksklusif. Hal ini dilakukan agar generasi mendatang menjadi anak yang kuat dan cerdas, bukan menjadi anak sapi.

Kesadaran dan kemauan saja tidak cukup bagi ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif. Berikut persyaratan yang harus dipenuhi agar keinginan untuk menciptakan anak cerdas dengan ASI terpenuhi, yaitu :

  • Hanya memberikan ASI saja sampai enam bulan.
  • Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir.
  • Tidak memberikan cairan atau makanan lain selain ASI, kepada bayi yang baru lahir.
  • Menyusui sesuai kebutuhan bayi.
  • Berikan kolostrum (ASI yang keluar pada hari pertama yang mempunyai nilai gizi tinggi).
  • Cairan lain yang boleh diberikan hanya vitamin, mineral obat dalam bentuk drop atau sirup.
Selain untuk bayi, manfaat pemberian ASI secara eksklusif juga berguna untuk kesehatan ibunya karena terhindar dari ancaman kanker ovarium dan payudara.

Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan supaya pemberian ASI secara eksklusif sukses. Karena, seringkali kegagalan pemberian ASI eksklusif justru datang dari keluarga. Seperti rasa kuatir kalau si bayi masih kelaparan jika hanya diberi ASI. Kemudian tempat kerja sangat mungkin juga menjadi pengganggu kelancaran proses pemberian ASI eksklusif. Karena ketidaktersediaan tempat untuk memerah air susu atau terbatasi waktu kerja. Dan yang paling penting adalah dukungan dari suami, karena biasanya suami takut istri tidak montok lagi.
  
Untuk mengantsipasi faktor penghalang ini, maka diharapkan ada kesepakatan antara karyawan dengan pemilik perusahaan atau pengusaha. Tempat kerja diwajibkan memberikan kesempatan kepada ibu yang bekerja untuk memberikan ASI eksklusif kepada Bayi atau memerah ASI selama waktu kerja di tempat kerja. Tempat atau sarana umum juga dihimbau untuk menyediakan fasilitas bagi ibu yang sedang menyusui.


Disamping itu ada juga cara untuk menyimpan ASI jika ibu tetap bekerja. ASI dapat diperah lalu disimpan. ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah dengan menggunakan pompa ASI elektrik atau manual, kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Sebaiknya pilih pompa ASI elektrik, karena akan mempermudah Ibu untuk memerah dan tidak gampang capek. 




ASI dapat disimpan di lemari pendingin, tentu saja sebelumnya ditempatkan didalam botol kaca atau kantong ASI (plastik) yang bisa dibeli di apotik. Berikan label tanggal dan jam berapa ASI dimasukkan. Hal ini untuk menentukan ASI yang terlebih dahulu diperah yang diberikan kepada bayi. Jika hanya ditaruh pada suhu ruangan biasa, ASI dapat bertahan selama 8 jam. Di dalam lemari pendingin (dengan suhu empat derajat), ASI dapat bertahan selama 2x24 jam. Jika di dalam freezer (dengan suhu minus lima belas derajat), jika freezer tidak terpisah dari lemari pendingi dan sering dibuka maka ASI tahan 3-4 bulan. Namun jika freezer terpisah dari kulkas, maka ASI dapat bertahan selama 6 bulan.



Untuk penyajiannya, rendam ASI dalam air hangat, setelah cair dan hangat kemudian diberikan kepada bayi anda. ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh dimasukkan ke lemari pendingin atau disimpan kembali. Untuk menghindari ASI terbuang, sebaiknya siapkan tempat ASI untuk sekali penyajian. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif, semoga tulisan sederhana ini menjadi inspirasi bagi ibu-ibu atau calon ibu untuk lebih bangga memberikan ASI daripada susu formula.